Sibernetika terkait cara sistem mengukur
pengaruhnya dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Perangkat-perangkat
sibernetik terdiri dari sensor, komparator, dan aktivator. Sensor mengirim feedback
ke komparator, yang menetapkan kapan mesin menyimpang atau berdeviasi dari kondisi
normalnya. Komparator memandu aktivator untuk menghasilkan output yang
memengaruhi lingkungan dengan berbagai cara. Tiga proses dasar tersebut
merupakan basis dari sibernetika: output-feedback-adjustment.
Mekanisme feedback
bervariasi dan kompleks. Perilaku terdiri dari perilaku pasif (hasil dari
faktor luar) dan perilaku aktif (dari dalam sistem itu sendiri). Menggaruk
bagian tubuh yang gatal adalah contoh perilaku pasif, sedangkan melambaikan
tangan ke teman merupakan contoh perilaku aktif. Perilaku aktif ada yang
bertujuan (membutuhkan feedback) dan ada yang tidak (perilaku acak/random).
Mengusap muka bisa jadi perilaku random tetapi bisa juga bertujuan
ketika dilakukan untuk mengekspresikan sesuatu, misalnya kekecewaaan. Perilaku
bertujuan yang membutuhkan feedback, terdiri dari yang sederhana (membutuhkan
feedback sederhana) dan yang kompleks (membutuhkan feedback
positif dan/atau negatif). Perilaku pada sistem yang kompleks mungkin
terprediksi dan mungkin tidak terprediksi. Perilaku yang terprediksi didasarkan
pada posisi antisipatif, bukan posisi aktual. Seorang pemain bola mengoper bola
bukan ke tempat dimana temannya berada, tetapi ke lokasi dimana teman tersebut
akan berlari ke arahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar