6 Jul 2015

KERANGKA AKUNTABILITAS MEDIA (05): Kerangka Paling Utama

Dalam masyarakat yang terbuka, banyak proses akuntabilitas yang tumpang tindih, tetapi tidak ada sistem yang lengkap yang mencukupi. Beberapa media tidak bertanggung jawab kecuali atas kekuatan pasar. Keragaman akuntabilitas dapat dianggap sebagai positif. Sesuai prinsip keterbukaan, kita harus memilih bentuk akuntabilitas yang transparan, sukarela dan didasarkan pada hubungan aktif dan dialogis. Alternatif kontrol eksternal, paksaan dan ancaman hukum efektif dalam jangka pendek dan terkadang menjadi satu-satunya cara, tetapi dalam jangka panjang bertentangan dengan semangat masyarakat terbuka. (McQuail, 2010: 213)
Kerangka yang paling utama adalah Kerangka Tanggung Jawab Profesional, karena standar kinerja, perilaku, dan etika secara umum sudah mencakup ketentuan dalam tiga kerangka akuntabilitas media lainnya. Melalui profesionalisme juga, media dan wartawan akan selalu meningkatkan kualitas informasi yang disajikan untuk khalayak berdasarkan standar kinerja, standar perilaku, dan standar etika, baik yang ditetapkan oleh pihak media dan jurnalis di internal mereka sendiri, maupun yang ditetapkan dari luar, semisal oleh pemerintah. Oleh karena itu, profesionalisme media dan wartawan harus ditingkatkan melalui pengelolaan media yang baik serta pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi wartawan serta penegakan kode etik.

Bahan bacaan:
McQuail, D. 2010. McQuail’s Mass Communication Theory, 6th Edition. Halaman 192 s.d. 215. London. Sage Publications.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2008. Akuntabilitas Sosial Media Massa, dalam Buku Manusia Komunikasi, Komunikasi Manusia. Halaman 459 s.d. 474. Jakarta. Kompas Media Nusantara.
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
http://www.kpi.go.id/index.php/2012-05-03-14-44-06/2012-05-03-14-44-38/dasarpembentukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar