Ruben dan Stewart (2006)
menyatakan bahwa definisi-definisi komunikasi di samping memiliki
persamaan-persamaan, juga memiliki sejumlah perbedaan dasar dalam empat hal,
yaitu tingkat pengamatan, niat, sudut pandang, dan hasil. Empat hal ini kurang
lebih sama dengan tiga perbedaan konseptual dalam mendefinisikan komunikasi
yang dikemukakan Frank Dance.
Dari segi tingkat
pengamatan, definisi komunikasi dapat difokuskan ke setiap tingkat
(intrapersonal, interpersonal, organisasi, budaya, massa), beberapa tingkat,
ataupun keseluruhan. Dari segi asumsi relatif terhadap niat atau tujuan,
sebagian besar ahli sepakat bahwa komunikasi adalah tindakan sengaja dan
membatasi definisi untuk tindakan ini. Namun, beberapa ahli juga berpendapat
bahwa komunikasi terjadi ketika memiliki arti bagi penerima, entah itu disengaja
atau tidak, contohnya adalah seseorang yang menguap. Dari sisi sudut pandang
yang tersirat, definisi dapat dititikberatkan pada perspektif sumber pesan,
tetapi juga dapat ditekankan pada perspektif penerima. Terakhir, dari perspektif
mengenai hasil, beberapa definisi memasukkan unsur hasil, pemahaman. Kelemahan
dari definisi jenis ini adalah tidak mempertimbangkan potensi kesalahpahaman.
Ruben dan Stewart (2006)
juga mencoba menyusun definisikan tunggal komunikasi secara komprehensif yang
mencakup empat asas komunikasi menurut mereka, yaitu asas bahwa: komunikasi
adalah proses; komunikasi sangat mendasar untuk individu, interpersonal,
kelompok, organisasi dan mayarakat; komunikasi melibatkan penerimaan dan
penciptaan pesan serta pengubahan pesan menjadi informasi yang dapat digunakan;
serta komunikasi membuat kita beradaptasi dengan lingkungan. Berdasarkan
asas-asas tersebut, Ruben dan Stewart (2006) mendefinisikan komunikasi sebagai ‘proses
dimana individu dalam hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, dan
masyarakat, membuat dan menggunakan informasi untuk berhubungan satu sama lain,
juga dengan lingkungannya’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar