John W. Bowners dan James
J. Bradac (dalam Michael Burgoon, ed., 1982) mencoba menganalisis metateori
tentang komunikasi melalui tujuh pasang aksioma, yaitu: 1) Komunikasi adalah
transmisi dan penerimaan informasi vs komunikasi adalah pemaknaan; 2)
Komunikasi adalah perilaku individual vs komunikasi adalah hubungan
antarperilaku dari interaksi individual; 3) Komunikasi manusia unik vs
komunikasi manusia hanya merupakan salah satu bentuk komunikasi hewani; 4)
Komunikasi bersifat prosesual vs komunikasi bersifat statis; 5) Komunikasi
tergantung konteks (kontekstual) vs komunikasi nonkontekstual; 6) Manusia tidak
dapat tidak berkomunikasi vs manusia dapat tidak berkomunikasi; dan 7) Komunikasi
merupakan sebuah kekuatan besar dan ada dimana-mana dalam masyarakat vs
komunikasi hanya salah satu kekuatan yang lemah dari banyak kekuatan dalam
masyarakat.
Salah satu pasangan
aksioma adalah komunikasi bersifat kontekstual vs komunikasi bersifat nonkontekstual.
Komunikasi bersifat kontekstual, konteks yang beragam memengaruhi makna pesan. Pesan
mengandung report (konten) dan command (relationship),
contoh: ucapan seorang satpam kepada orang yang bertamu di sebuah kantor: “KTP?!”
dengan “Mohon maaf, saya bisa pinjam KTP Anda?” memiliki konten yang sama
dengan command berbeda. Pesan yang sama dalam konteks yang berbeda dapat
bermakna berbeda, contoh: seruan penonton “bunuh!, bunuh!” dalam pertandingan
tinju bukan berarti menyuruh jagoannya benar-benar ‘membunuh’ lawannya. Ungkapan
tepat atau tidak tepat tergantung pada situasinya, misalnya, bahasa-bahasa
kasar seharusnya tidak digunakan dalam sidang-sidang DPR. Pengetahuan tentang hal
ini disebut tacit social knowledge. Ada dua aspek kontekstual. Pertama, aspek
konteks komunikatif meliputi gaya bahasa, afeksi, komentar atas intensi,
misalnya “Ini penting, tolong dengarkan baik-baik.” Kedua, aspek konteks
situasi situasional yang meliputi peran, semisal sebagai pemimpin, orang tua;
batas tempat, topik pembicaraan dan cara bicara di kampus bebeda dengan di
pasar; peristiwa/acara, dalam situasi gembira atau berduka, akan berbeda
komunikasi di dalamnya.
Sebaliknya, ada aksioma
komunikasi nonkontekstual, transmisi informasi tidak terpengaruh lingkungan.
Stimulus tertentu menghasilkan respon reflekif yang tidak terkait konteks.
Komunikasi nonkontekstual jarang terjadi, contohnya adalah refleks biologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar