27 Jun 2015

DEFINISI KOMUNIKASI (11): Implikasi Analisis Metateori pada Substansi

Bowners dan Bradac membahas implikasi substansi dari analisis metateorinya terkait apa saja yang menjadi fokus dari studi komunikasi. Setidaknya ada empat implikasi substansi, yaitu segi nilai; perkembangan perilaku komunikasi; aturan, kendala dan strategi; serta konsep ‘self’. Dari segi hubungan komunikasi dengan nilai-nilai, komunikasi bebas dari nilai (objektif) ataukah tidak bebas dari nilai (subjektif)? Komunikasi lebih bersifat subjektif, tidak bebas nilai. Banyak perilaku dipengaruhi nilai. Oleh karena itu, nilai penting untuk dipelajari.
Dari perkembangan perilaku komunikasi, komunikasi merupakan evolusi biologis (phylogeny), bersifat bawaan genetis ataukah perkembangan embrionik (ontogeny)? Dalam phylogeny, perilaku manusia dibandingkan dengan spesies lain, perilaku ekspresif manusia terkait dengan perilaku ekspresif spesies lain, misalnya dalam paralangua, kinesik (sentuhan), dan haptik (ruang). Perilaku nonverbal ada juga pada makhluk lain, seperti kinesik dan haptik. Ada sejenis kera dan juga hewan lain di hutan yang berkomunikasi dengan menandai wilayah kekuasan mereka (haptik), misalnya. Sedangkan dalam ontogeny, perilaku manusia tidak dibandingkan dengan spesies lain. Ontogeny antara lain berfokus pada perkembangan komunikasi, dalam aspek kognitif dan bahasa, dari sejak bayi sampai dewasa, mulai dari menangis, meracau, mengucapkan kata-kata yang berarti, membuat kalimat dengan struktur rapi dan teratur, dan seterusnya.
Substansi terkait aturan, kendala dan strategi berhubungan dengan aksioma keempat, terkait parole dalam pragmatik dan langua dalam sintaksis. Teori Komunikasi idealnya nomotetik, dapat digeneralisasi, sama di semua tempat. Namun, banyak juga yang bersifat idionsinkratik, khas/unik. Budaya, sosial, ekonomi, juga berpengaruh dalam komunikasi sehingga tidak dapat digeneralisasi. Misalnya, budaya berdebat tidak selalu cocok di setiap tempat. Parole bersifat unik, khas (idiosyncratic) sedangkan langua general, bisa digeneralisir (nomothetic).

‘Self’ merupakan konsep yang penting dalam komunikasi. Seseorang tidak dapat menilai dirinya sendiri, jujur, santun, baik, misalnya. Tetapi nilai ditetapkan oleh orang lain, bukan oleh diri sendiri. Contoh: nilai/gelar-gelar yang disematkan kepada pemimpin sebuah negeri hilang seketika setelah ia digulingkan paksa, karena kesalahan-kesalahannya terbongkar. Konsep ‘self’ dapat diartikan secara sederhana maupun kompleks. Hal ini memengaruhi substansi komunikasi, misalnya self disclosure berbeda di tempat yang berbeda budayanya, ada budaya dengan self disclosure yang tinggi dan ada budaya dengan self disclosure yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar